Recent Post

Senin, 17 Oktober 2022

Mengekspor map dalam berbagai format akan…

Rabu, 12 Oktober 2022

Open Journal Systems (OJS) adalah aplikasi…

Senin, 10 Oktober 2022

Portable Document Format (disingkat PDF) adalah…

Senin, 3 Oktober 2022

Sebuah shapefile biasanya terdiri dari kumpulan…

Selasa, 20 September 2022

Google Dokumen adalah sebuah layanan pengolah…

Terima Kasih Telah Pergi

panda_67
Sabtu, 27 Agustus 2022
Daftar Isi

Gerimis kembali turun perlahan dikota ku, temaram lampu kamar menambah sendu suasana sore ini. Ku putuskan menyedu secangkir teh untuk melengkapi suasana. Sambil menyesap teh perlahan jari tanganku menari keatas kebawah diatas layar handphone. Membuka media social sembari membaca kabar terbaru hari ini dan menikmati liburan virtual melalui story media social teman – teman ku. Sangat menarik, banyak tempat-tempat indah yang harus aku kunjungi dan juga banyak menu-menu baru yang juga harus aku cicipi. Akhirnya tanpa sengaja jariku berhenti pada story seorang teman yang menampilkan potret seseorang diantara mereka yang sangat ku kenal dengan baik.

Sejenak aku terdiam menatap dan kemudian terseyum mengingat semua hal yang pernah kami lalui. Dia adalah seseorang yang sempat berbagi kisah dan seluruh keluh kesah dengan ku. Seperempat umur ku habiskan bersamanya, cinta kami bersemi dibangku SMA, dengannya aku selalu percaya bahwa cinta pertama tak akan menjadi suatu hal yang mustahil. Kita sempat membahas masa depan, selalu bertukar kabar, telponan sampai larut malam, bahkan sampai basa basi mengingatkan untuk jangan lupa makan saat kehabisan bahan obrolah, seakan aku akan mati sebab kau lupa mengingatkan. Kau yang paling paham apa yang aku pikirkan walaupun hanya dengan lirikan, kita juga saling tau sikap baik dan buruk masing-masing dan selalu saling mengingatkan, kita yang terbiasa berdiskusi saat dihadapi masalah dan kau yang sabar menghadapi aku yang sangat keras kepala, aku yang memaklumi sifatmu yang ceroboh serta super duper ngaret, kita selalu memaafkan saat ada diantara kita yang melakukan kesalahan walaupun harus melalui pertengkaran singkat, hahaha manis sekali. Aku masih dengan sangat jelas mengingat kalimat mu saat menjanjikan ku kebahagiaan. Sampai pada akhirnya salah satu dari kita merasa bosan dan mulai mencoba merubah keadaan.

Kau mulai mengabaikan, menghindari ku dan bahkan mulai membohongi. Awalnya aku percaya semua alasan – alasan yang kau katakan. Aku sepenuhnya percaya bahwa kau tak akan pernah sanggup untuk menyakiti ku apalagi sampai berlaku curang dengan cara mengkhianati ku. Lambat laun semua hal yang ku takutkan terjadi, kamu memilih mengakhiri hubungan ini dengan alasan aku menghambat semua kegiatan mu, katamu aku terlalu posesif dan gila akan perhatiaan mu, katamu kau tak lagi memiliki waktu menjalin sebuah hubungan dengan ku bahkan juga dengan wanita lain. Kata mu kau butuh waktu untuk dirimu sendiri, memperbaiki hati, mencari jati diri dan menata masa depan yang lebih baik versimu. Suatu hari setelah beberapa waktu kamu memutuskan untuk mengakhiri hubungan, aku mulai mendengar kabar bahwa aku telah tergantikan.

Awalnya aku tak terima, aku marah padamu, bahkan aku marah pada Tuhan mengapa harus memisahkan aku dengan mu, aku menangis sejadi-jadinya seakan akan setelah tak lagi denganmu dunia ku pun ikut hancur. Merasa kehilangan? Jelas, apapun hal yang biasanya ada lalu tiba-tiba menghilang akan selalu terasa sangat janggal dan berbeda. Ternyata aku salah, Tuhan sayang padaku. Sekarang aku mengerti kenapa dulu kita dipisahkan, mungkin karena aku selalu memohon untuk diberikan yang terbaik dan memang bukan kamu orangnya. Harusnya dulu aku tak merasa sedih saat hubungan kita berakhir, aku hanya akan kehilangan orang yang mengkhianatiku sedangkan kau kehilangan seseorang yang benar-benar menyayangimu dengan tulus, dalam kisah ini kau lah orang yang paling dirugikan.

Dulu, kataku aku akan menunggumu selama apapun. Namun katamu aku tak kan mungkin sanggup melakukannya dan aku harus menemukan pendamping baru. Ternyata kau benar, aku salah aku kalah melawan waktu. Kau benar, aku kalah, Rasa ku memudar ternyata memang benar adanya, waktu memang telah perlahan menghapusmu. Kau benar, aku salah, benar katamu akan ku temukan pengganti mu yang lebih mengerti ingin ku tanpa aku perlu repot mengemis diperhatikan. Kau benar, aku salah, seperti katamu dulu kau benar-benar telah tergantikan. Andai aku diberikan kesempatan untuk kembali ke masa lalu, aku akan tetap memilih kisah ini tetap terjadi, tak akan pernah ada niatan memilih untuk tak berjumpa dengan mu. Malah aku sangat berterimakasih karena berkatmu aku menjadi pribadi yang setangguh ini, aku bisa berpikir lebih kritis dan lebih realistis dengan tidak berkhayal bahwa semua yang kita impikan akan jadi kenyataan. Bukan kah jatuh cinta adalah patah hati yang paling disengaja kata pujangga. Begitu pula aku, aku menjadikan kisah kita sebagai cermin dalam setiap tindakan yang aku lakukan. Sehingga tak akan pernah ada lagi luka yang ku buat dengan sengaja.

Getar ponsel seketika membuyarkan lamunanku, setelah melihat nama si pengirim pesan, getarannya pindah kehati. Mata ku terbelalak saat membaca pesan singkat yang dia kirimkan.

“Aku sudah berbicara dengan ayah mu, minggu depan aku dan keluarga ku akan datang untuk melamarmu”.


Yang ku balas dengan

“Semoga niat baik mu dipermudah Allah”


dan dijawab olehnya dengan kalimat

“semoga Allah mempermudah segala urusan kita, dan secepatnya kau dan aku berjalan menuju kita”.


Tanpa sadar senyum terbingkai dari sudut bibir ku, lalu kemudian ku lemparkan pandangan keluar jendela yang ternyata tanpa ku sadari gerimis telah mereda sedari tadi dan bahkan meninggakan tujuh goresan warna indah yang melengkung membentuk setengah lingkaran. Aku juga percaya akan selalu ada pelangi disetiap badai, seperti halnya kehadiran dia yang mampu menghapuskan luka yang pernah ada. Terimakasih untuk semua luka yang menguatkan, untuk kamu yang memilih pergi dan untuk mu yang datang menemani, memang terkadang semesta senang menggoda.

SEKIAN

Terima kasih telah membaca artikel ini.

Jika Anda punya pertanyaan lebih lanjut tentang artikel ini atau ingin request artikel lain.

Silakan hubungi:

Contact Us

Social Links

© 2022 - 2024 Samsul Muarrif